Sabtu, 13 Juni 2009

NEVER ENDING SUCCESS

Disampaikan oleh Ustdz. Sri Puji Hastuti, S.Pd.
Jum’at, 27 Maret 2009
Kemuslimahan Bastiling FE-UNEJ

Definisi Success
 Achievement of one’s aims
 Bahagia. Sukses bahagia yang benar-benar beda! Suksesnya kekal sampai ke akhirat.
Kriteria Sukses Tanpa Batas
* Sukses pribadi => berhasil menjadikan diri kita “baik”. Dengan senantiasa menuju PERBAIKAN DIRI.
* Sukses public => punya banyak teman baik, dijadikan teladan orang-orang disekitar kita.
MEMBERILAH! Niscaya engkau akan merasakan bahagianya hidup ditengah kehidupan manusia.
* Sukses akhirat => dicintai Allah, dimudahkan dalam urusannya.
Mendekatlah lebih dekat lagi! Jadikan Dia segalanya.

Milikilah Pesona Orang Sukses Tanpa Batas
 Akar yang Kokoh
 Syahadah yang kuat mengawali setiap aktivitas dengan basmalah
 Menyusun mimpi besar disetiap saat
 Yakin akan bisa
 Tumbuh Tiada Henti
 Melangkah tanpa henti
 Ikhlas setiap langkah
 Evaluasi setiap saat
 Memberi Tanpa Batas
 Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermnanfaat (HR. Tirmidzi)
 Maksimalkan Diri
 Be and do the best. “Pesona jiwanya membuat hati siapapun tergetar ketika melihatnya”
 Warisan yang Berarti
 Waktu kita terbatas, ukir prestasi hidup agar tak percuma
 Always Rich
 Kekayaan hakiki adalah hati yang penuh syukur dan sabar
 Berani Dewasa
 Berani ambil resiko
 Berani karena faham bukan nekad, makin banyak yang difahami, makin merendah

Referensi utama: Never Ending Success, Budi Hartono, penerbit Pro-U Media

Kuntum-Kuntum Bunga Dunia: Bunga Mawar

Saudariku, meskipun aku tak begitu suka dengan bunga. Tapi aku suka mengamati dan membuat pemaknaan-pemaknaan tentangnya. Sebab, bukankah kita dituntunkan untuk bertafakur terhadap penciptaan Allah?
Dialog Satu Arah
Aku sudah menceritakan tentang bunga matahari beberapa waktu yang lalu (jika kalian sempat membaca tulisanku sebelumnya). Gambaran seseorang taat, seseorang yang berpegang teguh terhadap apa yang dianggapnya benar, apa yang menjadi prinsipnya (setidaknya menurut pemaknaanku).
Saudariku, pasti kau tahu bunga mawar. Bunga yang sering menjadi lambang dari cinta, romantisme, bunga yang warnanya tegas, jika ia berwarna merah, maka ia akan berwarna merah darah, pekat! Jika ia putih, ia pun berwarna putih yang teguh, suci. Jarang mawar berwarna merah muda, meskipun mungkin ada.
Bunga mawar beraroma harum, kelopak-kelopaknya begitu tertata, banyak, dan melindungi benang sarinya dengan seksama. Mawar juga tidak mudah menggugurkan mahkota-mahkota bunganya, aku membuktikannya, betapa mawar tetap bermahkota dan berkelopak meskipun mungkin bila ia dipetik dengan tangkainya dan ia diletakkan tanpa air, ia mungkin layu, tapi mahkotanya tidak gugur!Bunga itu masih lagi dilindungi kelopaknya yang tak kalah teguh. Bukan itu saja! Kau tahu, saudariku? Mawar begitu sulit terjangkau! Ya! Kita harus berhati-hati memetiknya sebab tangkainya yang meskipun kecil namun kokoh itu berduri.
Begitulah. Setiap bagian dari mawar sempat kuamati. Setiap bagian bunganya begitu mantap dan teguh, selain bentuknya yang indah dan baunya yang harum. Mawar begitu mempesona.
Mawar begitu misterius, elegan . Bentuk dan aromanya yang mempesona, semua membuat orang ingin menikmatinya, memetiknya, memilikinya. Tapi, ternyata tidak mudah mendapatkannya. Untuk memetiknya kita harus berhati-hati agar durinya tidak melukai. Tidak sembarangan kita bisa sambil lalu memtiknya, bila kita tidak ingin’diserang’ oleh durinya. Tangkainya juga tidak mudah dipatahkan. Bila kalian pernah mengalami, kita harus menggunakan alat (gunting, pisau) untuk memotongnya. Iya kan?
Hmmmmmm……….Begitulah. Mawar. Kau tau saudariku, bahwa ada wanita-wanita seperti mawar. Tapi, mungkin tidak banyak. Dan seorang muslimah yang seperti mawar??? Wah tentu lebih sedikit lagi.
Aku tidak sedang membicarakan kecantikan fisik, meskipun jika itu ada dalam diri seseorang, kita tak bisa menyangkal untuk memujinya.
Wanita atau muslimah yang seperti mawar, begitu enak dipandang. Kecantikannya terpancar dari sebuah ketguhan yang dalam. Kalaupun dia memang dianugerahi kecantikan fisik oleh Allah, dia akan semakin cantik. Kalupun secara fisik dia tidak tergolong ‘begitu cantik’ namun dia memancarkan kecantikan yang lain. Kecantikan yang membawanya pad sebuah derajat yang begitu tinggi. Elegan.
Wanita yang seperti bunga mawar memiliki keteguhan prinsip, dia mengerti setiap detil dari dirinya begitu berharga, untuk itulah dia menjaganya, melindunginya dengan seksama. Lihat betapa banyak ‘senjata’ yang dimiliki mawar untuk melindungi putik dan benang sarinya. Itulah, perempuan apalagi perempuan Islam, dituntunkan untuk selalu menjaga dirinya, karena setiap bagian jasad, ruh dan akalnya memiliki potensi keindahan.
Wanita atau perempuan yang berkarakter mawar juga sangat teguh pendiriannya. Dia tidak mudah meluruhkan harga dirinya untuk hal-hal yang tidak sesuai dengan jalan perinsipnya. Lihat, betapa mawar tidak mudah menggugurkan mahkota bunganya meskipun ia layu. Perempuan-perempuan seteguh mawar tidak akan meluruhkan kehormatannya . Dia akan menjaganya meskipun ia harus berjuang untuk itu. Keadaan tidak membuatnya cengeng.
Satu lagi, saudariku. Mawar tidak mudah dipetik. Perempuan-perempuan yang teguh dan meneguhkan, cerdas dan mencerdaskan, baik dan memperebaiki akan memancarkan banyak energi. Semua orang tahu bahwa dia memiliki banayak pesona. Namun pesona itu tidak membuatnya pongah. Pun begitu, perempuan-perempuan berkarakter mawar selalu memancarkan keramahan, kebaikan. Tapi untuk mendapatkannya? Nanti dulu! Bukan jual mahal, tapi ia memiliki izzah (harga diri, kehormatan, rasa PD, bangga bukan karena dirinya tapi ‘bangga’ karena ia memegang teguh Islam dan segala peraturannya).
Pesona mawar membuat orang tidak berani mempermainkannya. Pesona karakter ‘mawar’ akan menyeleksi siapa yang beruntung mendapatkannya dengan cara yang baik, bukan menyerobot apalagi memetiknya dengan paksa! Sebab jika itu dilakukan, Sang Mawar akan melukai tangan pemetiknya yang kasar dan tidak beradab, iya kan?
Maka, siapapun yang ingin memetik mawar-mawar muslimah itu, ia haruslah seorang yang memiliki keteguhan dan daya juang! Ia harus meminta mawar-mawar muslimah itu dari pemiliknya. Siapa pemiliknya? Sang pencinta mawar itu dan pemilik kebun mawar yang sejak kecil merawat dan menjaga Sang mawar agar tumbuh menjadi muslimah yang teguh.
Bagaimana? Jika kalian baca tulisanku ini dan kalian seorang perempuan, muslimah, semoga kalian bergegas untuk menjadi kuntum mawar terindah di kebun rumah orang tua kalian. Jika kalian seorang laki-laki, seorang muslim, dan sedang ‘mengagumi’ salah satu kuntum mawar itu, bersiaplah untuk menjadi pemetiknya yang ‘sekufu’, bukan karena hal-hal yang tampak, tapi dari cara kalian memetiknya!
Ketuklah pintu pagar dimana mawar itu tumbuh, datangi keluarga dimana mawar itu tumbuh dan terjaga (jangan asal slonong apalagi merusak dan memaksanya!) kemudian mohonlah pada Sang Pencipta mawar itu karena Dialah pemilik dan pemeliharanya yang hakiki. Mohonlah agar Ia berkenan menjadikan kalian sepasang insan yang menebarkan kebaikan di taman bumi dan mengetuk surga dengan keagungan yang terjaga!